Jumat, 11 Januari 2013

BELAJAR KEPADA YANG AHLI


BELAJAR KEPADA YANG AHLI
Oleh : Tengku Neti Azni
            Setiap ilmu punya gurunya masing-masing,  bila kita ingin belajar matematika maka kita harus pergi ketempat guru matematika, bila kita ingin belajar mengaji maka kita harus pergi kepada guru mengaji, begitu juga saat kita ingin memperdalam ilmu agama maka kitapun harus datang kepada ustadznya. Belajar agama sangat penting bagi kita karena disanalah pondasi kita agar tidak tersesat. Pengalaman yang dirasakan oleh seorang prof. Dr. Marsigit  tentang keinginannya untuk mencapai ritual ikhlas dengan ikut istikaf di masjid dan belajar dengan  para santri dan ustadz sungguh pelajaran yang sangat luar biasa yang bisa kita petik. Belajar itu tidaklah pandang usia, yang penting punya kemauan untuk menggali serta mencari ilmu sebanyak-banyaknya dan untuk kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari.
            Belajar agama bukan hanya mengasah kemampuan imajinasi kita dalam berpikir namun juga sebagai pembersih hati, sebagai mana yang kita ketahui bahwa hati berperan penting dalam diri seseorang, hatilah yang bisa merasakan penderitaan ataupun kebahagiaan.  Hati yang bisa merasakan bahwa kita selalu dilihat dan diperhatikan oleh Allah SWT, hati ini digolongkan kedalam tiga golongan :
1.      Hati yang mati, hati yang mati adalah hati yang tidak peka lagi terhadap agama, hanya menikmati kesenangan dunia saja seakan-akan tidak ada kehidupan setelah kematian.
2.      Hati yang sakit, hati yang sakit ini adalah hati yang rusak dalam pandangan dan keinginan. Rusak dalam pandangan berarti menyimpulkan segala sesuatu dengan kesimpulan yang jauh dari kebenaran. Sedangkan rusak dalam pandangan berarti mengingankan sesuatu yang tidak dibutuhkan. Hati yang sakit masih ingat dengan akhirat.
3.      Hati yang selamat/bersih, hati yang selamat atau bersih adalah hati yang selalu tertuju kepada Allah SWT. Segala yang terjadi dalam dirinya akan dianggap sebagai perwujudan kasih saying Allah SWT kepadanya sehingga orang memilik hati ini tidak ada perasaan mengeluh pada dirinya dalam menjalani hidup ini, yang dia cari hanya satu yaitu keridhoan Allah SWT, berbuat hanya karena Allah SWT.

Agar hati kita senantiasa menjadi hati yang selamat atau bersih maka tumbuhkanlah dihati kita untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT, salah satu caranya adalah seperti yang telah dilakukan oleh pak marsigit selama 5 hari beristikaf di masjid.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar