BELAJAR KEPADA YANG AHLI
Oleh : Tengku Neti Azni
Setiap ilmu
punya gurunya masing-masing, bila kita
ingin belajar matematika maka kita harus pergi ketempat guru matematika, bila
kita ingin belajar mengaji maka kita harus pergi kepada guru mengaji, begitu
juga saat kita ingin memperdalam ilmu agama maka kitapun harus datang kepada
ustadznya. Belajar agama sangat penting bagi kita karena disanalah pondasi kita
agar tidak tersesat. Pengalaman yang dirasakan oleh seorang prof. Dr. Marsigit tentang keinginannya untuk mencapai ritual
ikhlas dengan ikut istikaf di masjid dan belajar dengan para santri dan ustadz sungguh pelajaran yang
sangat luar biasa yang bisa kita petik. Belajar itu tidaklah pandang usia, yang
penting punya kemauan untuk menggali serta mencari ilmu sebanyak-banyaknya dan
untuk kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Belajar
agama bukan hanya mengasah kemampuan imajinasi kita dalam berpikir namun juga
sebagai pembersih hati, sebagai mana yang kita ketahui bahwa hati berperan
penting dalam diri seseorang, hatilah yang bisa merasakan penderitaan ataupun
kebahagiaan. Hati yang bisa merasakan
bahwa kita selalu dilihat dan diperhatikan oleh Allah SWT, hati ini digolongkan
kedalam tiga golongan :
1. Hati yang
mati, hati yang mati adalah hati yang tidak peka lagi terhadap agama, hanya
menikmati kesenangan dunia saja seakan-akan tidak ada kehidupan setelah
kematian.
2. Hati yang
sakit, hati yang sakit ini adalah hati yang rusak dalam pandangan dan
keinginan. Rusak dalam pandangan berarti menyimpulkan segala sesuatu dengan
kesimpulan yang jauh dari kebenaran. Sedangkan rusak dalam pandangan berarti
mengingankan sesuatu yang tidak dibutuhkan. Hati yang sakit masih ingat dengan
akhirat.
3. Hati yang
selamat/bersih, hati yang selamat atau bersih adalah hati yang selalu tertuju
kepada Allah SWT. Segala yang terjadi dalam dirinya akan dianggap sebagai
perwujudan kasih saying Allah SWT kepadanya sehingga orang memilik hati ini
tidak ada perasaan mengeluh pada dirinya dalam menjalani hidup ini, yang dia
cari hanya satu yaitu keridhoan Allah SWT, berbuat hanya karena Allah SWT.
Agar hati kita senantiasa menjadi hati yang selamat atau
bersih maka tumbuhkanlah dihati kita untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah
SWT, salah satu caranya adalah seperti yang telah dilakukan oleh pak marsigit
selama 5 hari beristikaf di masjid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar